BINTAN; Dato Sri Zulkifli bin Ibrahim merupakan seorang usahawan muda dari negeri tetangga yaitu Malaysia tepatnya di Negeri Malaka. setelah tahun lalu ia mendapatkan Anugerah gelar kehormatan diraja Kesultanan Bintan Darul Msyhur bersempena hari keputraan Tuanku Sultan Bentan Sultan Huzrin Hood Al-Hajj, hal pertama yang ia lakukan adalah mensurvey potensi apa yang bisa dilakukan dalam upaya membangun di kawasan bintan, membangun disini tentunya baik itu ekonomi sosial dan lainnya, dalam kunjungan pertamanya dikawasan gunung bentan yang merupakan tapak kekuasaan kesultanan bentan, ia masih melihat potensi pertanian dikawasan ini, namun bukan berarti kita harus menciptakan ladang pertanian yang harus membuka kawasan hutan beribu ribu hektar dengan kerja-kereja berat dan memakan waktu panjang.
memahasi sistem sosial dan kebiasaan masyarakat bentan itu sendiri merupakan hal yang penting, memahami karakter dan polah kebiasaan masyarakat adalah satu kunci penting dalam pengembangan satu usaha apapaun itu, terlebih usaha-usaha yang memerlukan ketelatenan dan kecakapan. didunia pertanian terutama, faktor ketelatenan dan kebiasaan sangat mempengaruhi. baginya generasi muda bentan masih agak jauh dari hedonisem sehingga mentaliti mereka untuk bekerja keras masih bisa untuk dibina, serta pola gotong royong masyarakat, faktor kesibukan dan upaya menjana ekonomi melalui profesi-profesi kerja yang tersedia saat ini membuat msyarakat sekarang sudah mulai jauh dari kebiasan bergotong royong, maka saya pikir sistem gotong royong sudah tidak efektif dilakukan dikawasan ini, maka saya lebih memilih mendikirkan Perusahaan untuk masyarakat disini, agar mereka dapat Kerja disektor usaha ini, mereka akan mendapatkan hasil dari kinerja mereka sendiri,
maka sistem pertanian fertigasi ini menurut Dato Sri Zulkifli sangat layak dikembangkan disini, ada lahan kecil kita boleh pakai apa lagi kalau ada lahan besar, cuaca yang baik semakin mendukung keberhasilan hasil panen karena sistem ini kita tak terpengaruh hujan, jadi tinggal bagaimana posisi keterbutuhan air, serta mencegah potensi gangguan hama, kita paham bagaimana sifat anak melayu tak berpanas panas jadi sistem ini saya rasa sudah sangat tepat sehingga anak muda sudah tidak malu kalau mkereka harus bertani, yang dulu orang tuanya petani jangan malu kalau sekarang anaknya pun petani, tapi sistem pertaniannya yang dimajukan seiring zaman. kemudian pembangunan menagement dan mental usahawan yang perlu ditanambahkan kepada anak anak melayu sifat sombong jauhkan sifat tak percaya diri buang jauh bukan berarti menjadi anak melayu yang tak tau malu pulak, tapi jadilah anak melayu yang maju, berdaya saing memiliki pandangan serta kinerja yang maksimal dalam mensukseskan tujuan. harapan saya tak lain adalah berbagi pengalaman dan pencapaian, jangan pernah ragu untuk maju jangan pernah menyerah terhadap sesuatu yang susah, semoga Allah mempermudah segala usaha dan niat baik kita.